Kamis, 14 Oktober 2010

Mungkinkah Ini Keturunan Anjing Dan Manusia?





Breed adalah Hewan yang melalui seleksi dan kawin silang dimana gen saling bersatu satu sama lain dan meneruskan bentuk secara seragam kepada keturunannya. Sedangkan Species adalah Hewan yang nyata atau berpotensi untuk dapat melakukan kawin silang, akan tetapi secara reproduktif terpisah dari hewan lain. Dengan kata lain, sekelompok hewan dianggap termasuk dalam spesies yang sama apabila dapat berreproduksi dan memiliki keturunan yang sehat dan subur pula. Apabila tidak, maka dianggap tidak termasuk dalam spesies yang sama. “Breed” adalah jenis-jenis yang berbeda dalam suatu spesies. “Breed” memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tetapi mereka dapat saling kawin dan punya keturunan. Contohnya “breed” anjing bisa berbeda-beda (misalnya German Shepherd, Rottweiler dlsbnya, tetapi satu spesies yaitu anjing), tetapi apabila kawin dapat memiliki keturunan dan keturunannya dapat memiliki keturunan pula. Akan tetapi seekor bagal – hasil persilangan antara keledai dan kuda – tidak dapat memiliki keturunan (infertil), karena bukan merupakan spesies yang sama.

Jadi Mungkinkah Ini Keturunan Anjing Dan Manusia?

Makhluk Setengah Hewan Setengah Tumbuhan








Tampaknya siput laut ini makhluk pertama yang tubuhnya setengah flora setengah fauna. Pasalnya siput yang baru ditemukan ini bisa menghasilkan pigmen klorofil seperti layaknya tumbuh-tumbuhan. Para ilmuwan memperkirakan siput cerdik ini mencuri gen dari alga yang mereka makan sehingga bisa menghasilkan klorofil. Dengan gen curian itu mereka bisa berfotosintesis, yaitu proses tumbuhan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi.

“hewan ini bisa membuat molekul berisi energi tanpa makan apa-apa,” kata sydney pierce, pakar biologi dari universitas south florida di tampa. Pierce telah mempelajari mahluk unik ini, yang telah resmi dinamakan elysia chlorotica, selama 20 tahun.

Ia mengajukan temuan terbarunya pada tanggal 7 januari 2010, pada pertemuan tahunan komunitas integratif dan perbandingan biologi di seattle. Temuan ini dilaporkan pertama kali oleh jurnal science. “ini pertamakalinya hewan multiselular bisa menghasilkan klorofil,” tutur pierce.



siput laut ini tinggal di rawa-rawa air asin di new england, kanada. Selain mencuri gen untuk menghasilkan pigmen hijau klorofil, hewan ini juga mencuri bagian-bagian kecil sel yang disebut kloroplas, yang dipakai untuk melakukan fotosintesis. Kloroplas menggunakan klorofil untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi, seperti tanaman, sehingga hewan ini tak perlu makan untuk mendapatkan energi.



“kami mengumpulkan sejumlah hewan ini dan menyimpannya di akuarium selama berbulan-bulan,” kata pierce, “asalkan diberi cahaya selama 12 jam sehari, mereka bisa bertahan (tanpa makan).”

para peneliti memakai pelacak radioaktif untuk memastikan bahwa siput-siput ini benar-benar menghasilkan klorofil, dan bukan mencurinya dari pigmen yang sudah pada alga. Nyatanya, siput-siput ini mengintegrasikan materi genetika dengan begitu sempurna sehingga bisa diturunkan pada generasi selanjutnya.





anak-anak dari siput yang sudah mencuri gen juga bisa menghasilkan klorofil sendiri, walaupun mereka tak bisa berfotosintesis sebelum mereka makan cukup alga hingga bisa mencuri cukup kloroplas. Sejauh ini kloroplasnya belum bisa mereka produksi sendiri. Keberhasilan siput-siput ini mengagumkan, dan para ilmuwan juga masih belum pasti bagaimana caranya hewan ini bisa memilih gen yang mereka butuhkan.

“mungkin saja dna dari satu spesies bisa masuk ke spesies yang lain, seperti yang telah dibuktikan oleh siput jenis ini. Tapi mekanismenya masih belum diketahui,” ungkap pierce.

Tampaknya siput laut ini makhluk pertama yang tubuhnya setengah flora setengah fauna. Pasalnya siput yang baru ditemukan ini bisa menghasilkan pigmen klorofil seperti layaknya tumbuh-tumbuhan. Para ilmuwan memperkirakan siput cerdik ini mencuri gen dari alga yang mereka makan sehingga bisa menghasilkan klorofil. Dengan gen curian itu mereka bisa berfotosintesis, yaitu proses tumbuhan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi. “hewan ini bisa membuat molekul berisi energi tanpa makan apa-apa,” kata sydney pierce, pakar biologi dari universitas south florida di tampa. Pierce telah mempelajari mahluk unik ini, yang telah resmi dinamakan elysia chlorotica, selama 20 tahun.Ia mengajukan temuan terbarunya pada tanggal 7 januari 2010, pada pertemuan tahunan komunitas integratif dan perbandingan biologi di seattle. Temuan ini dilaporkan pertama kali oleh jurnal science. “ini pertamakalinya hewan multiselular bisa menghasilkan klorofil,” tutur pierce. siput laut ini tinggal di rawa-rawa air asin di new england, kanada. Selain mencuri gen untuk menghasilkan pigmen hijau klorofil, hewan ini juga mencuri bagian-bagian kecil sel yang disebut kloroplas, yang dipakai untuk melakukan fotosintesis. Kloroplas menggunakan klorofil untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi, seperti tanaman, sehingga hewan ini tak perlu makan untuk mendapatkan energi. “kami mengumpulkan sejumlah hewan ini dan menyimpannya di akuarium selama berbulan-bulan,” kata pierce, “asalkan diberi cahaya selama 12 jam sehari, mereka bisa bertahan (tanpa makan).”para peneliti memakai pelacak radioaktif untuk memastikan bahwa siput-siput ini benar-benar menghasilkan klorofil, dan bukan mencurinya dari pigmen yang sudah pada alga. Nyatanya, siput-siput ini mengintegrasikan materi genetika dengan begitu sempurna sehingga bisa diturunkan pada generasi selanjutnya. anak-anak dari siput yang sudah mencuri gen juga bisa menghasilkan klorofil sendiri, walaupun mereka tak bisa berfotosintesis sebelum mereka makan cukup alga hingga bisa mencuri cukup kloroplas. Sejauh ini kloroplasnya belum bisa mereka produksi sendiri. Keberhasilan siput-siput ini mengagumkan, dan para ilmuwan juga masih belum pasti bagaimana caranya hewan ini bisa memilih gen yang mereka butuhkan.“mungkin saja dna dari satu spesies bisa masuk ke spesies yang lain, seperti yang telah dibuktikan oleh siput jenis ini. Tapi mekanismenya masih belum diketahui,” ungkap pierce.

Rabu, 06 Oktober 2010

Fenomena Langit Terbelah Di Yogyakarta

Fenomena alam yang terjadi di yogyakarta pada 11 Juni 2010 itu biasa disebut crespular ray dan anticrepuscular. Antricrespucular ray terjadi di langit sebelah Timur, sementara crepuscular terjadi sebelah Barat. Keduanya, kata Mutoha muncul pada saat matahari terbenam, yakni sekitar pulul 17.30. “Biasanya menjelang magrib,” katanya.

Di luar negeri femomena itu juga sering terjadi. Fenomena yang sama pernah muncul di Florida pada 27 February 2002. Hal sama juga muncul di Thailan pada 2007.

Nah, itulah beberapa fenomena alam dan fenomena aneh yg berhasil saya dapatkan dari berbagai sumber. Kalau ada yang terbaru di tahun 2010 ini akan saya tuliskan lagi.

Ditemukan Matahari Baru aka Matahari Kembar

Ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno, dari Laboratoire d’Astrophysique de Marseille menyatakan, “Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi,” ia juga menambahkan lagi “Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat seperti besi dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi.”

Embrio bintang baru cikal bakal bayi matahari ini disinyalir lebih besar 10 kali dari matahari kita dan bisa terbentuk dengan sempurna menjadi seperti matahari dengan jarak waktu sekitar 100 tahun lagi.

Video Malaikat di Atas Ka'bah

Dalam video tersebut tampak siluet putih yang berputar di langit dan turun di atas Ka’bah. Awalnya, pemilik kamera hanya menyorot gambar seorang pria, namun di belakang pria tersebut muncul semacam sinar putih yang melayang di langit. Saat diperbesar, siluet putih ini tampak menuju ke arah Ka’bah. Tidak hanya itu, ada beberapa potongan gambar yang memperlihatkan sosok berputar di sekitar Masjidil Haram dan selanjutnya turun di atas Ka’bah.

Namun beberapa orang menganggap Video Malaikat Turun di Ka’bah hanyalah refleksi cahaya belaka. MUI pun juga beranggapan berbeda adanya video tersebut. Kemungkinan adanya malaikat di sekitar Masjidil Haram itu tentu saja ada. Malaikat adalah makhluk gaib yang tidak memiliki kehendak kecuali karena Allah. Apalagi, sekitar sana adalah tempat yang suci.
Hujan Katak dan Ikan Di Jepang

Beradasarkan laporan telegraph.co.uk, salah satu kejadian yang dialami seorang pria berumur 55 tahun menyebutkan jika ia menemukan lebih dari 100 kecebong mati diatas kaca mobil setelah beberapa saat mendengar suara aneh di tempat parkir sebuah pusat sipil di kota Nanao.

Selain itu, hujan kecebong juga dilaporkan oleh pejabat lokal 48 jam setelah kejadian sebelumnya di tempat yang sama, kota Hakusan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, para peniliti menyebutkan jika kecebong tersebut berasal dari angin yang membawa air naik keatas dimana air mengandung telur katak dan anak ikan.

Penilitian lain menyebutkan jika kecebong tersebut berasal dari gagak yang memakan telur katak dan anak ikan dan kemudian memuntahkan telur tersebut di awan saat terbang.